KADIN Jawa Tengah, Mendorong Inovasi dan Keberlanjutan dalam Dunia Bisnis

Kunjungan Konjen Australia ke Kadin Jawa Tengah

Jajaki Investasi Sektor Prioritas dan Perkuat Sister Province dengan Queensland

Semarang, 15 April 2025 – Konsul Jenderal Australia untuk Surabaya, H.E. Glen Askew, bersama Second Secretary Kedutaan Besar Australia, Julia DeLorenzo, dan tim Australian Trade and Investment Commission (Austrade) mengunjungi Kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah pada Senin, 14 April 2025.

Pertemuan strategis ini membahas peluang investasi di enam sektor prioritas, yaitu sumber daya alam (SDA), infrastruktur, pendidikan, pangan, energi hijau (green energy), dan pertanian, sekaligus memperkuat hubungan kerja sama sister province antara Jawa Tengah dan Queensland, Australia.

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kadin Jawa Tengah, Semarang, menjadi platform untuk menjajaki peluang investasi yang saling menguntungkan antara Australia dan Jawa Tengah. Ketua Umum Kadin Jawa Tengah, Harry Nuryanto Soediro, menyambut baik kunjungan ini sebagai langkah konkret untuk memperdalam hubungan ekonomi kedua wilayah, terutama di tengah transformasi ekonomi global menuju keberlanjutan.

“Kami melihat potensi besar Jawa Tengah di sektor SDA, infrastruktur, pendidikan, pangan, green energy, dan pertanian. Dengan dukungan Austrade dan komitmen Australia, kami yakin kerja sama ini dapat menghasilkan proyek investasi yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan,” ujar Harry.

Glen Askew menegaskan bahwa Australia memandang Jawa Tengah sebagai mitra strategis dengan potensi investasi yang signifikan. Ia menyoroti komitmen Australia untuk mendukung proyek-proyek di sektor energi hijau, seperti pengembangan tenaga surya dan hidrogen, serta Carbon Capture and Storage (CCS), sejalan dengan tujuan Net Zero Emission (NZE) kedua negara. “Jawa Tengah memiliki sumber daya dan visi yang kuat. Kami siap berkolaborasi melalui investasi dan transfer teknologi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” kata Askew.

Julia DeLorenzo menambahkan bahwa sektor pendidikan menjadi salah satu fokus utama, dengan tawaran beasiswa dan kerja sama antaruniversitas untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Jawa Tengah. “Kami ingin memperluas akses pelajar dan akademisi Jawa Tengah ke institusi pendidikan Australia, sekaligus mendukung inovasi di sektor pangan dan pertanian melalui penelitian bersama,” jelasnya.

Penguatan Sister Province dengan Queensland

“Kemitraan sister province dengan Queensland adalah fondasi kuat untuk mempererat hubungan bilateral. Kami berharap MoU baru ini akan membuka peluang lebih besar, terutama di sektor perdagangan dan investasi, untuk mendukung program swasembada pangan dan ekspor produk unggulan Jawa Tengah,” ungkap Harry, mengacu pada potensi ekspor produk pertanian dan olahan pangan ke pasar Australia.

Glen Askew menambahkan bahwa Queensland memiliki keunggulan di sektor pertanian dan energi hijau, yang dapat menjadi model bagi Jawa Tengah. “Kami ingin berbagi pengalaman Queensland dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan mendukung Jawa Tengah mencapai target pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan,” katanya.

Tim Austrade, yang dipimpin oleh perwakilan senior, memaparkan peluang investasi di Jawa Tengah melalui skema Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang berlaku sejak 2020. Mereka menekankan pentingnya sektor swasta dalam mendorong proyek-proyek strategis, seperti pembangunan infrastruktur pintar dan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) dengan fokus energi hijau. Pada 2023, investasi langsung Australia di Indonesia mencapai USD 545,2 juta, menjadikannya salah satu investor terbesar ke-10 di Indonesia.

Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kadin Jawa Tengah, Bernadus Arwin, menyatakan bahwa Jawa Tengah siap memanfaatkan insentif investasi yang ditawarkan pemerintah Indonesia untuk menarik lebih banyak investor Australia. “Kami sedang mempersiapkan business matching untuk mempertemukan pelaku usaha Jawa Tengah dengan perusahaan Australia, khususnya di sektor pangan dan green energy,” ujarnya.

Kunjungan ini berlangsung di tengah pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang stabil, dengan capaian 4,92% (y-on-y) pada triwulan I 2024, meskipun masih menghadapi tantangan seperti inflasi dan fluktuasi pasar global. Kadin Jawa Tengah melihat kerja sama dengan Australia sebagai peluang untuk memperkuat daya saing produk lokal dan memperluas akses pasar ekspor, sekaligus mendukung visi Jawa Tengah sebagai provinsi maju menuju Indonesia Emas 2045.

Pertemuan ditutup dengan kesepakatan untuk menindaklanjuti diskusi melalui forum investasi bilateral dan kunjungan lanjutan ke Queensland. Kadin Jawa Tengah dan Austrade juga akan membentuk tim kerja untuk mengidentifikasi proyek prioritas dan memfasilitasi pelaku usaha lokal dalam memenuhi standar pasar Australia.

Galeri selengkapnya: https://drive.google.com/drive/folders/1ake1yE-1NWvB8Ivtm1GuIfVXmA9B9HfE

Share