Semarang, 8 September 2024 – Suasana meriah dan penuh warna-warni menyelimuti Po Hotel Semarang pada hari Minggu. Masyarakat Chinese Jawa Tengah berkumpul dalam sebuah perayaan besar, yakni Festival Pertengahan Musim Gugur atau yang lebih dikenal sebagai Festival Mooncake. Acara ini menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama warga Tionghoa serta memperkenalkan budaya Tionghoa kepada masyarakat luas.
Festival Pertengahan Musim Gugur merupakan salah satu perayaan terpenting dalam kalender Tionghoa. Perayaan ini dirayakan setiap bulan ke-8 penanggalan Tionghoa yang jatuh pada bulan September atau Oktober dalam penanggalan Masehi. Pada malam perayaan, masyarakat Tionghoa akan berkumpul bersama keluarga untuk menikmati bulan purnama sambil menyantap kue bulan atau mooncake.
Dalam acara yang digelar di Po Hotel Semarang, berbagai kegiatan menarik disajikan untuk memeriahkan suasana. Di antaranya adalah pertunjukan barongsai, tarian tradisional Tionghoa, lomba membuat lampion, dan tentunya tidak ketinggalan bazar makanan dan minuman khas Tionghoa. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati berbagai macam dekorasi yang bernuansa Tionghoa, seperti lampion merah yang digantung di seluruh penjuru ruangan.
Ketua Panitia Pelaksana, Daniel Setiawan, mengatakan bahwa Festival Pertengahan Musim Gugur tahun ini bertujuan untuk melestarikan budaya Tionghoa di Jawa Tengah. “Kami ingin generasi muda Tionghoa tetap bangga dengan warisan budayanya. Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan budaya Tionghoa kepada masyarakat luas agar semakin memahami dan menghargai keberagaman budaya di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Wakil Ketua Umum Edward Sofiananda menyambut baik terselenggaranya Festival Pertengahan Musim Gugur ini. “Acara seperti ini sangat positif karena dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan kunjungan wisatawan. Selain itu, acara ini juga dapat mempererat hubungan antar pengusaha,” ungkapnya.
