KADIN Jawa Tengah, Mendorong Inovasi dan Keberlanjutan dalam Dunia Bisnis

Rapimprov 2025 Kadin Jawa Tengah: Sinergi Pemerintah dan Dunia Usaha Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8%

Solo, 10 Juli 2025 – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah sukses menggelar Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) 2025 di Hotel Solia Zigna Kampung Batik Laweyan, Kota Solo, pada Kamis, 10 Juli 2025. Bertemakan “Sinergitas Pemerintah dan Dunia Usaha Menuju Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah 8%”, acara ini menjadi ajang strategis untuk merumuskan langkah kolaboratif guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Rapimprov dihadiri oleh pelaku usaha, asosiasi, dan perwakilan pemerintah, dengan Ketua Umum Kadin Jawa Tengah Harry Nuryanto Soediro memimpin langsung jalannya acara.

Dalam sambutannya, Harry Nuryanto Soediro, CEO Sindoro Satriamas Group, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan dunia usaha untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. “Jawa Tengah memiliki potensi besar di sektor industri pengolahan, pariwisata, dan ekonomi digital. Untuk mencapai target tersebut, kita perlu kolaborasi kuat dalam mendorong hilirisasi, pemberdayaan UMKM, dan investasi strategis,” ujar Harry. Ia menyoroti peluang di Kawasan Industri Kendal dan sektor pariwisata budaya, khususnya pengembangan produk batik di Kampung Laweyan, sebagai penggerak ekonomi lokal. Harry juga menggarisbawahi peran Kadin Jawa Tengah dalam memfasilitasi pelaku usaha, terutama UMKM, untuk mengakses program pemerintah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pelatihan ekspor. “Rapimprov ini diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan konkret, seperti percepatan perizinan dan penguatan infrastruktur, untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif,” tambahnya.

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie, yang bergabung melalui sambungan daring karena sedang mendampingi kunjungan Presiden Republik Indonesia di Eropa, memberikan arahan strategis. Anindya menegaskan dukungan Kadin Indonesia terhadap upaya Jawa Tengah mencapai target pertumbuhan ekonomi. “Sinergi pemerintah dan dunia usaha adalah kunci untuk mempercepat hilirisasi dan transformasi digital. Jawa Tengah, sebagai penyumbang 56,84% pertumbuhan ekonomi nasional, harus menjadi lokomotif inovasi dan investasi,” katanya. Ia juga mendorong Kadin Jawa Tengah untuk memanfaatkan potensi budaya lokal, seperti batik, guna memperkuat daya saing di pasar global, serta mengimbau pengurus Kadin bekerja dengan integritas dan fokus pada keberlanjutan.Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, yang diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ass Ekbang) AP Sudjarwanto, menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung dunia usaha. “Pemprov Jawa Tengah siap mempermudah regulasi dan meningkatkan infrastruktur untuk mendukung investasi di sektor energi hijau dan pariwisata. Rapimprov ini menjadi wadah penting untuk menyelaraskan visi kami dengan pelaku usaha,” ujar Sudjarwanto.

Acara yang digelar di pusat budaya batik Solo ini juga menampilkan sesi dialog interaktif dan penandatanganan nota kesepahaman dengan asosiasi pengusaha untuk mendukung program kerja Kadin Jawa Tengah 2025. Peserta Rapimprov, yang terdiri dari pengurus Kadin kabupaten/kota, asosiasi, dan pelaku usaha, merumuskan rekomendasi seperti penguatan ekosistem digital untuk UMKM dan promosi produk lokal, termasuk batik, di pasar internasional.Berlokasi di Kampung Batik Laweyan, Rapimprov 2025 Kadin Jawa Tengah menjadi momentum untuk memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang inovatif dan berkelanjutan. Acara ditutup dengan komitmen bersama untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai barometer ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Share