SEMARANG – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah mengambil peran strategis dalam mendorong mendukung inisiasi Kadin Solo melalui program Soloraya Great Sale yang akan diselenggarakan pada Juli 2025. Program ini menjadi terobosan pertama yang menerapkan konsep ekonomi aglomerasi di Jawa Tengah dengan melibatkan kolaborasi lintas kabupaten/kota di kawasan Solo Raya.

Kadin Pionir Program Ekonomi Aglomerasi
Ketua Umum Kadin Jawa Tengah, Harry Nuryanto Soediro, menegaskan bahwa Soloraya Great Sale merupakan program perdana yang mengadopsi pendekatan kawasan aglomerasi dalam menggerakkan roda perekonomian daerah. Berbeda dengan program-program sebelumnya yang bersifat parsial per kabupaten atau kota, inisiatif ini mengintegrasikan potensi ekonomi secara komprehensif.
“Dengan adanya Soloraya Great Sale ini, perputaran uang di kawasan akan lebih meningkat dan tentunya kegiatan ini menjadi role model. Harapan kami, setelah sukses, akan ada replikasi di korwil lain seperti Semarang Raya, Pati Raya, dan Pekalongan Raya,” ungkap Harry dalam Rapat Koordinasi Persiapan yang dipimpin Gubernur Ahmad Luthfi pada Senin (26/5/2025).
Target Triliunan Rupiah untuk Ekonomi Jateng
Kadin Jawa Tengah menargetkan perputaran ekonomi dari pelaksanaan Soloraya Great Sale dapat menyentuh angka triliunan rupiah. Program ambisius ini akan menghadirkan lebih dari 100 agenda kegiatan yang menyentuh berbagai sektor strategis, mulai dari perdagangan, pariwisata, hingga investasi.
Harry menjelaskan bahwa konsep aglomerasi ekonomi ini memungkinkan sinergi yang lebih optimal antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait. “Ini bukan sekadar event promosi, tetapi strategi jangka panjang untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan di kawasan Solo Raya,” tambahnya.
Dukungan Penuh Gubernur untuk Visi Kadin
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Kadin Jawa Tengah dalam mengembangkan konsep ekonomi kawasan. Dalam arahannya, Luthfi menekankan pentingnya kolaborasi aktif semua pihak untuk mewujudkan program yang tidak hanya mengangkat prestise daerah, tetapi secara konkret memberdayakan masyarakat.
“Program kolaborasi antar pelaku usaha dan pemerintah daerah di kawasan aglomerasi Solo Raya ini menjadi terobosan kreatif yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Luthfi, sejalan dengan visi Kadin Jawa Tengah.
Validasi dari Bank Indonesia
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, memberikan validasi positif terhadap konsep yang diusung Kadin Jawa Tengah. Menurutnya, pendekatan aglomerasi berbasis eks karesidenan memiliki potensi ekonomi yang sangat baik untuk dikembangkan.
“Apalagi di Jateng ada eks karesidenan, saya rasa aglomerasi itu akan lebih baik. Tidak hanya di kegiatan semacam Soloraya Great Sale, di kegiatan lain pun akan lebih bagus,” ujar Rahmat, memperkuat argumentasi Kadin Jawa Tengah tentang pentingnya pendekatan kawasan.
Strategi Replikasi untuk Seluruh Jateng
Kadin Jawa Tengah telah menyiapkan roadmap pengembangan konsep ekonomi aglomerasi untuk kawasan-kawasan strategis lainnya di Jawa Tengah. Setelah Soloraya Great Sale, Kadin berencana mengimplementasikan program serupa di Semarang Raya, Pati Raya, dan Pekalongan Raya.
Langkah progresif ini menunjukkan komitmen Kadin Jawa Tengah dalam menciptakan model pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan melibatkan seluruh stakeholder dalam ekosistem bisnis regional, program ini diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang signifikan bagi Jawa Tengah.
Soloraya Great Sale Juli 2025 akan menjadi ujian pertama bagi konsep revolusioner yang digagas Kadin Jawa Tengah, dengan harapan dapat menjadi best practice pembangunan ekonomi daerah di Indonesia.