Agustina Wulandari , Okezone · Senin 12 September 2022 19:56 WIB
SEMARANG – Ketua Komisi B DPRD Jateng Sumanto mengatakan, kesuksesan Indonesia mencapai swasembada pangan harus diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan petani. Pasalnya, meski inflasi terjadi dan harga barang-barang lain terus naik, harga beras tak banyak berubah. Kondisi tersebut berdampak pada kesejahteraan petani yang minim dan jauh dari Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
Sumanto menegaskan, sebagai negara agraris dan memiliki dua musim, Indonesia tak kesulitan mencapai swasembada pangan. Jateng sendiri merupakan salah satu lumbung pangan nasional.
Provinsi ini menjadi penghasil beras utama meski luas lahan pertaniannya kalah dengan Jatim. Walaupun begitu, lanjutnya, peningkatan produktivitas pangan hendaknya diimbangi dengan meningkatnya kesejahteraan petani.
Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan sektor pertanian butuh penanganan khusus. Di Jateng misalnya, ada sekitar 3,5 juta penduduk yang menjadi petani. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 1,5 juta petani yang memiliki lahan dengan luas dibawah 2.000 m2.
Dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah hanya Rp4.200 per kilogram, penghasilan mereka hanya sekitar Rp400 ribu per bulan. Jumlah tersebut jauh dari UMK di Jateng yang mencapai Rp2 juta hingga Rp2,8 juta per bulan.
Selengkapnya di: https://news.okezone.com/read/2022/09/12/340/2666065/indonesia-swasembada-pangan-tapi-kesejahteraan-petani-tak-meningkat