KADIN Jawa Tengah, Mendorong Inovasi dan Keberlanjutan dalam Dunia Bisnis

KADIN – UNICEF Dorong Kalangan Bisnis Sukseskan Vaksinasi Polio

Imunisasi Segera 3,9 juta anak untuk lindungi semua anak di Jateng

Semarang, 15 Januari 2024 – Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio atau Sub PIN Polio resmi digelar secara serentak mulai Senin, 15 Januari 2024. Kampanye imunisasi polio ini dilakukan untuk menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan melibatkan penduduk Kabupaten  Pamekasan dan Sampang di Jawa Timur.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Tengah Harry Nuryanto Soediro menyerukan agar semua komponen masyarakat, termasuk para pengusaha dan pegiat bisnis, ikut menyukseskan Sub PIN Polio 2024.

“Polio bukan hanya risiko kesehatan, tapi risiko ekonomi. Apabila tidak dikendalikan penyebarannya, akan mengancam kesejahteraan anak dan keluarga di Jawa Tengah. Di Eropa Timur saja, untuk setiap anak yang mengalami sakit/infeksi berat, setiap orang tua atau anggota keluarga yang merawat (caregiver) harus mengambil time-off atau tidak efektif bekerja minimal 30% dari jam kerjanya seminggu. Akhirnya, situasi itu akan berdampak pada produktivitas individu, institusi, maupun provinsi,” terang Harry dalam keterangan pers KADIN Jateng dan UNICEF Perwakilan Jawa. 

“Kota dan Kabupaten yang anak-anaknya menderita polio, akan mengalami  banyak kehilangan potensi. Termasuk kehilangan kesempatan untuk investasi dan belanja pembangunan di bidang lain, karena APBD untuk biaya perawatan dan penyembuhan penyakitnya membengkak. Saat ini saja, pengeluaran negara di bidang kesehatan untuk tindakan kuratif lebih besar dari preventif. Lebih dari 60%  belanja kesehatan kita adalah untuk penyembuhan. Sementara, setiap 15 ribu rupiah (1 US Dollar)  kita investasikan untuk imunisasi, imbal baliknya bisa mencapai tiga kali lipat dalam bentuk produktivas tinggi dan kesakitan rendah,” lanjut Harry.

Menurut surat Menteri Kesehatan bertanggal 29 Desember 2023 tentang Pelaksanaan Sub PIN Polio di Jawa  Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur, diproyeksikan 3,9 juta lebih anak berusia 0-7 tahun yang ditargetkan menerima imunisasi tambahan polio, tanpa memandang status vaksinasi polio sebelumnya. Artinya, meski status imunisasi sudah lengkap, anak tetap harus mengikuti program Sub PIN Polio.

Wilayah pemberian imunisasi tambahan adalah seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur yang merupakan lokasi terjadinya KLB polio. Pemberian imunisasi tambahan juga dilakukan di Kabupaten Sleman DIY, yakni daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Klaten, lokasi ditemukannya kasus polio beberapa waktu lalu.

Sub PIN Polio akan dilaksanakan dalam 2 putaran. Putaran pertama dimulai pada 15 Januari 2024, sedangkan putaran kedua akan berlangsung mulai 19 Februari 2024. Masing-masing putaran dilaksanakan dalam waktu satu minggu dengan jarak antarputaran minimal satu bulan.

Chief of Java Field Office atau Kepala Perwakilan UNICEF untuk Jawa Tubagus Arie Rukmantara menguatkan pernyataan KADIN bahwa sukses Sub PIN Polio akan melindungi pada kesejahteraan sekitar 10 juta anak Jateng yang sedang mempersiapkan diri mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Pesan UNICEF tetap sama sejak tahun 1950an Ketika imunisasi polio digencarkan. Segala bentuk polio, di mana pun di dunia, merupakan ancaman bagi anak-anak kita di mana pun, di kelas sosial ekonomi apapun. Sebelum tahun 2030, polio harus dieradikasi dari muka bumi,” kata Arie, menambahkan bahwa kemungkinan eradikasi besar menyusul kesuksesan dunia menghapuskan cacar air.

Arie menjelaskan bahwa virus polio dapat melumpuhkan anak yang tidak diimunisasi dan wabah polio yang dibiarkan meluas akan juga melumpuhkan ekonomi.

Oleh karena itu, menurut Arie, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah sudah menargetkan cakupan Sub PIN Polio kali ini sekurang-kurangnya adalah 95% untuk masing-masing putaran dan merata di setiap tingkatkan, mulai dari desa, kecamatan, sampai kabupaten.

Imunisasi polio ini disediakan secara gratis di dan dapat diakses di fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, satuan pendidikan seperti PAUD, TK, SD/sederajat serta pos imunisasi lainnya di bawah koordinasi puskesmas.

KADIN Jateng menyerukan agar anggotanya dan semua pegiat bisnis di Jawa Tengah turut menyukseskan Sub PIN Polio 2024 ini dengan cara mengajak semua orang tua mengajak anak-anak usia dibawah 8 tahun mendapat imunisasi. Seruan ini juga dapat dilakukan lewat saluran internal communication di dalam masing-masing perusahaan serta media-media komunikasi yang dimiliki dunia usaha (owned media), seperti media sosial dan media luar ruang.

“Kami yakin masyarakat Jateng percaya bahwa investasi di imunisasi anak adalah investasi dengan yield tinggi karena menghasilkan provinsi yang sehat dan sejahtera,” tutup Harry.

Share