SEMARANG – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Tengah berupaya mendorong penguatan ekonomi dengan kolaborasi bersama lintas sektor. Hal ini seiring dengan isu resesi yang dikhawatirkan berbagai pihak akan terjadi tahun 2023.
“Ini sudah zamannya kolaborasi dan teman-teman juga sepakat bahwa saat ini koordinasi untuk membangkitkan perekonomian ini sudah ada. Kami meyakini bahwa Indonesia masih baik dan masih survive. Terbukti yang dibilang katanya bulan Maret ada resesi, ini sudah tanggal 30 Maret sehingga sudah terlewat. Jadi saya rasa 2023 ini aman.
Terkait taun politik ini, kita harus jeli memilih pemimpin yang baik agar stabilitas tetap berjalan dari tahun ke tahun,” kata Ketua Umum Kadin Jawa Tengah Harry Nuryanto Soediro di sela agenda Business Gathering bertema Mengukir Potensi Ekonomi di Tahun Politik sekaligus Tahun (yang katanya) Resesi di Hotel Aruss, Kamis (30/3/2023) sore.
Business gathering bersama para pelaku usaha di Jawa Tengah itu sebagai kolaborasi bersama DPD RI. Kegiatan itu menghadirkan sesi diskusi bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra, Guru Besar FEB Undip Prof Dr Drs Nugroho SBM M SI, Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng, dan Ketua HIPMI Jateng Wulan Rudy Prasetyo.
Harry lebih lanjut menjelaskan, melalui diskusi ini Kadin Jateng mengajak berbagai pihak untuk menciptakan strategi maupun peluang-peluang agar perekonomian Jawa Tengah tumbuh sesuai yang diharapkan. Kadin Jateng berharap dapat menghasilkan solusi atau output yang dapat meningkatkan keoptimisan pada pelaku usaha di Jateng.
“Peran kadin memberikan fasilitasi pembinaan dan motivasi para pengusaha khususnya UMKM, UKM, ataupun IKM, di mana kita terus memberikan optimisme agar tetap berpikir positif dan berinovasi.
Inflasi Indonesia Alhamdulillah cukup baik dibandingkan negara ASEAN lain. Kita juga melihat sendiri bahwa daya beli masyarakat cukup kuat. Kemudian kondisi ekonomi, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 4,5 – 5,3 persen. Padahal dari IMF memprediksi (pertumbuhan ekonomi global) 2,9 persen.
Saya berharap Jateng pertumbuhan ekonomi Jateng bisa mencapai 5,3 persen tahun 2023. Tentunya dalam angka itu, mari sama-sama menjaga atau mengendalikan inflasi serta penguatan ekonomi dengan kerjasama seluruh tingkat,” ujarnya.
Di sisi itu Harry menambahkan, Jawa Tengah sendiri telah ditopang infrastruktur yang sudah berjalan baik. Yakni mulai dari perhotelan, pariwisata, hingga berkembangnya infrastruktur tol. Menurut dia, hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Seperti pada tahun 2022 lalu, pertumbuhannya bagus meskipun bunganya tinggi. Nah ini kita di untungkan dari infrastruktur.
Begitu juga masuknya investasi di Jawa Tengah ini akan menyerap tenaga kerja, banyak proyek disitu, banyak kontraktor bekerja di situ, sehingga banyak para pengusaha yang berinteraksi dan aktif untuk perputaran uang,” ujarnya.
Hadir mewakili DPD RI, Casytha A Kathmandu sebagai anggota DPD RI sekaligus Kadin Jateng mengungkapkan, tahun 2023 merupakan tahun yang penting bagi Indonesia.
Sebab kata dia, jika dilihat dari postur anggaran APBN, tahun ini adalah tahun pertama bahwa defisit Indonesia tidak lagi di atas 3 persen atau sudah kembali di bawah 3 persen.
“Dampaknya, kita harus melihat lagi cara pemerintah untuk menata anggarannya. Tahun ini anggaran seperti semula, artinya banyak penyesuaian yang harus dilakukan Pemda. Tahun 2023 ini adalah tahun transisi dari defisit di atas 3 persen sekarang normal di bawah 3 persen,” kata Casytha.
Lebih lanjut Casytha mengungkapkan, tahun 2023 ini merupakan tahun politik. Adapun di tengah tahun politik ini, Indonesia sedang dihadapkan dengan berbagai ketidakpastian.
Oleh karena itu, sebutnya, perlu ada pertemuan untuk mendiskusikan langkah-langkah terbaik untuk menghadapi tahun 2023. Yakni yang harus dipersiapkan dunia bisnis untuk tahun 2024.
“Sekarang sedang banyak isu ketidakpastian. Pertama, isu perpanjangan. Kemudian kedua, jadwal pemilu yang sangat padat. Ini makanya kita konsen tahun politik.
Selanjutnya, bagi saya pengusaha ini menjadi menarik karena 2022 kemarin ada isu bahwa 2023 tahun gelap, katanya mau ada resesi. Meski awal Maret pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan sudah bilang bahwa Amerika pasti bertahan. Artinya ekonomi global pasti bertahan. Indonesia memiliki struktur yang baik ekonominya, jadi sudah dipastikan kita tidak akan resesi, katanya seperti itu.
Tapi, kita harus tetap jaga-jaga. Jadi pertemuan ini tidak hanya triwulan I, sampai triwulan IV juga harapannya mengadakan hal sama,” imbuhnya. (idy)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Isu Resesi, Kadin Jateng Dorong Penguatan Ekonomi di Tahun Politik, https://jateng.tribunnews.com/2023/03/31/isu-resesi-kadin-jateng-dorong-penguatan-ekonomi-di-tahun-politik?page=2.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muslimah